Guru Tulis

Hati-Hati Keputihan Pada Wanita

Written By INFO UNIK DAN MENARIK on Rabu, 11 Juli 2012 | 08.59

Cairan putih yang keluar dari vagina atau rahim menandakan adanya suatu infeksi dalam tubuh. Hati-hati karena keputihan dapat juga menyebabkan terjadinya kehamilan di luar kandungan, atau dikenal dengan sebutan kehamilan ektopik. (Tidak semua keputihan dapat menimbulkan kehamilan ektopik.)
Infeksi ditularkan melalui seks dapat menyebabkan radang panggul. Kebanyakan disebabkan oleh kuman chlamydia. Infeksi dapat disembuhkan dengan minum antibiotik, namun dinding tuba dapat menyempit (sebagai akibat dari infeksi tersebut). Salah satu yang harus diwaspadai akibat infeksi ini adalah terjadinya kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik tidak berbahaya jika segera diketahui dan diatasi. Namun seringkali kehamilan ektopik tersebut baru diketahui setelah dinding ketuban pecah dan penderita mengalami pendarahan yang hebat.

Kehamilan ektopik harus diwaspadai, terutama bagi mereka yang belum pernah hamil sebelumnya, karena dapat memperkecil kemungkinannya untuk mengandung. Terlebih lagi jika kedua tuba sudah pernah mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik juga dapat terjadi secara berulang, terutama jika infeksi tersebut masih menyebabkan penyempitan atau perlekatan di dalam tuba. Peluang terjadinya kehamilan ektopik yang berulang tidak dapat diperkirakan. Infeksi penyebab kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Contohnya saja perilaku seksual yang tidak baik.
Kehamilan ektopik harus diwaspadai oleh wanit ayang berumur 20 hingga 29 tahun, namun pernah juga terjadi pada wanita yang baru pertama kali mengandung di atas usia 35 tahun ke atas.
Kehamilan ektopik umumnya baru dapat diketahui pada usia kehamilan ke lima hingga ketujuh minggu, karena terletak di tuba yang bukan tempat seharusnya untuk berkembang. Adakalanya kehamilan terhenti dan terjadi keguguran spontan di usia sekitar delapan minggu. Namun jika kehamilan terus berlanjut, akan menyebabkan penderita merasa nyeri dan sering keluar flek darah.
Kehamilan ektopik tidak akan bertahan lama. Keadaannya menjadi bahaya jika terlambat diketahui dan baru diketahui setelah terjadi pendarahan akibat runtuhnya dinding tuba. Penderita akan mengalami nyeri perut dan pendarahan hebat, sehingga sulit diketahui penyebabnya. Umumnya penderita memerlukan transfusi darah dalam jumlah banyak. Keadaan yang seperti ini juga dapat mengancam jiwa ibu. Dokter menyebut keadaan tersebut sebagai kehamilan ektopik terganggu.
Pendeteksian kehamilan ektopik seringkali menemui kesulitan, karena gejala yang ditunjukkan penderita tidak menampakkan gejla atau tanda-tanda khusus, selain gejala kehamilan muda yang sudah dikenal seperti terklambat haid, mual, muntah, pusing, dan lain sebagainya. Namun terdapat beberapa hal yang patut dicurigai, yaitu:
  1. Nyeri pada satu sisi perut bagian bawah yang tiba-tiba datang terasa tajam menyayat, lalu mendadak hilang.
  2. Nyeri pada bagian pundak, akibat pendarahan dalam sehingga mengganggu organ dalam seperti diafragma.
  3. Pendarahan dari dalam vagina. Pendarahan ini bisa banyak, bisa sedikit, dapat terjadi beberapa hari atau minggu, berwarna gelap atau lebih cair.
  4. Nyeri saat buang air besar.
Dokter akan mengetahui telah terjadi kehamilan ektopik bila dalam pemeriksaan dengan USG tidak terdeteksi kehamilan dan tidak ditemukan adanya janin di dalam rahim.
Kehamilan ektopik yang terjadi di tuba disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:
  1. Penyakit radang panggul, yang bila tidak diobati dapat menimbulkan perlekatan atau luka pada tuba
  2. Pernah mengalami pembedahan pada bagian dalam perut, seperti usus buntu atau melahirkan.
  3. Pernah mengalami kehamilan ektopik atau operasi lain pada tuba, seperti sterilisasi.
  4. Menggunakan kontrasepsi yang ditanam, walaupun dapat mencegah kehamilan di dalam rahim, namun kurang efektif untuk mencegah kehamilan di luar tuba.

0 komentar:

Posting Komentar