Selalu nambah dan tak cukup seporsi setiap makan? Inilah trik yang mudah diikuti agar dapat mengubah kebiasaan makan Anda menjadi lebih baik.
Bersabarlah
Anda perlu menahan diri dan lebih bersabar. Lupakanlah program diet Anda yang mungkin Anda rasakan sulit. Ya memang diperlukan waktu tiga hingga enam bulan untuk memperbaiki kebiasaan makan menjadi sesuatu yang menyehatkan. Menurut hasil sebuah penelitan terakhir mengenai ihwsal penurunan berat badan yang dikelola oleh psikolog Susan Heller PH. D dari Denver, “Orang sering cepat kecewa dan kecil hati lantaran terlalu mengharapkan kemajuan padahal kemajuan amat lambat. ”Oleh karena itu, berikan waktu cukup bagi diri Anda untuk berubah. Ini akan meningkatkan motivasi Anda dalam jangka panjang.
Bicara pada diri Anda sendiri
Bersabarlah
Anda perlu menahan diri dan lebih bersabar. Lupakanlah program diet Anda yang mungkin Anda rasakan sulit. Ya memang diperlukan waktu tiga hingga enam bulan untuk memperbaiki kebiasaan makan menjadi sesuatu yang menyehatkan. Menurut hasil sebuah penelitan terakhir mengenai ihwsal penurunan berat badan yang dikelola oleh psikolog Susan Heller PH. D dari Denver, “Orang sering cepat kecewa dan kecil hati lantaran terlalu mengharapkan kemajuan padahal kemajuan amat lambat. ”Oleh karena itu, berikan waktu cukup bagi diri Anda untuk berubah. Ini akan meningkatkan motivasi Anda dalam jangka panjang.
Bicara pada diri Anda sendiri
Jauh di lubuk hati sebenarnya kita amat membutuhkan kelanggengan. Jadi kalau Anda berniat mengubah kebiasaan makan Anda yang tampaknya sudah melekat erat, suara hati akan berteriak protes. Jika Anda mendengarkannya (misalnya, “Hanya sepotong kue tidak akan berakibat gemuk, kok”) Anda perlu kembali mengingatkan diri sendiri mengapa Anda ingin berubah (“Saya akan merasa lebih baik jika berat badan saya turun”). Nah, proses seperti ini, para psikolog menamakannya bicara pada diri sendiri. Dan biasanya akan efektif.
Mencari teman baru
Mencari teman baru
Mungkin saja ada orang-orang di sekitar Anda yang melecehkan usaha Anda. Menurut John C. Norcross, profesor psikologi dan pengarang buku “Changing for Good”, makan siang bersama teman-teman yang tak sejalan, memungkinkan Anda tergoda lalu makan dengan porsi seperti mereka. Misalnya datang ke restoran dan memesan makanan tinggi kalori dengan porsi begitu besar. Oleh karena ini lebih baik makan siang bersama mereka yang setidaknya mendukung program Anda. Misalnya Anda hanya makan gado-gado saja dan es jeruk.
Lupakan saja keinginan kuat
Lupakan saja keinginan kuat
“Untuk banyak orang keinginan kuat itu sesuatu hal yang penuh rahasia. Riset mengungkapkan bahwa orang yang sukses melepaskan kebiasaan buruk dalam hal makan, melakukan kesalahan pada bulan bulan pertama sama banyaknya dengan mereka yang tidak berhasil mengubah kebiasaan makan buruknya. Perbedaannya adalah mereka yang berhasil, tidak pernah membiarkan kesalahan itu menjadi sesuaatu yang fatal. Karenanya jangan membuat target dengan sempurna, seringkali malah gagal total.
Ubahlah suasana rumah
Ubahlah suasana rumah
Sebetulnya bukan Anda harus mengganti mebel atau meja makan atau mengubah tata letak di ruang tidur misalnya. Tidak begitu lho! Namun berdasarkan riset yang dilakukan di Universitas Texas, terungkap bahwa mengubah suasana rumah akan mendukung kemudahan menjadi hal yang lebih menetap. Ambilah segi postifnya, misalnya ketimbang Anda membeli ikan/corned kalengan lebih baik yang segar. Dan lebih baik lagi Anda mengkonsumsi banyak sayuran segar dan buah daripada cemilan lain. Kalau merasa lapar, potong melon, bikin jus pepaya atau makan pisang. Cobalah mengkoleksi resep resep masakan rendah kalori yang banyak menggunakan sayuran. Dan terapkan apabila Anda masak sendiri di dapur.
Bergembiralah untuk sukses Anda
Bergembiralah untuk sukses Anda
Catatlah kemajuan Anda termasuk kesalahan-kesalahan yang bisa ditanggulangi oleh Anda. Beritahukan kepada teman-teman yang mendukung Anda, atau kalau tidak tulislah dalam buku harian khusus. Dalam studi terakhir di Center for Behavioral Medecine di Chicago, terhadap 38 orang yang berusaha menurunkan berat badannya, periset menemukan bahwa selalu menulis di buku harian tentang perkembangan ini sangat berdampak positif. “Itu menolong dirinya lebih peduli terhadap kebiasaan makan yang benar,” demikian Carlo DiClemente Ph.D. profesor dan Dekan Psikologi di Universitas Maryland. Dengan secara teratur menuliskannya, kapan, mengapa dan bagaimana Anda mampu menegakkan disiplin tentang kebiasaan baru itu, akan mempermudah Anda menanggulangi kesalahan-kesalahan yang mungkin kelak dialami.
(Sumber: Majalah Fit edisi Agustus 1999)
(Sumber: Majalah Fit edisi Agustus 1999)
0 komentar:
Posting Komentar