Penelitian di Jepang yang melibatkan sebanyak 17.413 orang selama lima tahun, melaporkan bahwa mereka dengan tingkat konsumsi kopi atau green tea yang cukup tinggi memiliki kecenderungan diabetes yang rendah. Studi itu pernah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, yang membahas tentang konsumsi minuman di Jepang bagi mereka yang berusia 40-65 tahun. Namun para peneliti tersebut hanya memfokuskan pada konsumsi kopi, teh hijau, teh hitam, dan juga teh oolong.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara konsumsi teh hitam dan teh oolong terhadap risiko terjadinya diabetes tipe 2. Namun, dengan melibatkan faktor usia, jenis kelamin, maupun indeks massa tubuh, menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi teh hijau lebih dari enam cangkir sehari memiliki kecenderungan 33% lebih rendah untuk terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu cangkir per minggu. Konsumsi kopi tiga cangkir atau lebih per hari juga dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes sekitar 42%.
Kandungan total dari kafein yang terdapat dalam minuman teh hijau dan kopi berkaitan dengan penurunan risiko terjadinya diabetes sebesar 33%. Manfaat konsumsi kafein tersebut terjadi lebih jelas pada kaum wanita dan juga pada pria yang mengalami kelebihan berat badan. Namun, penelitian tersebut masih bersifat terbatas, baik untuk laporan tentang diabetes itu sendiri maupun tidak adanya data tentang kandungan kafein dalam minuman soda.
Studi sebelumnya yang pernah dimunculkan dalam Diabetes Care, melaporkan bahwa kopi dapat mengurangi sensitifitas insulin. Kopi sebenarnya mengandung beberapa substansi yang dapat mempengaruhi metabolisme gula, seperti zat antioksidan, kalium, dan juga magnesium.
Sumber: Annals of Internal Medicine Journal
0 komentar:
Posting Komentar