Bagi wanita, penyakit ini sering menjadi penyebab hilangnya rasa percaya diri karena bila kanker payudara yang dideritanya telah mencapai stadium lanjut seringkali ia harus merelakan salah satu payudaranya untuk diangkat, bahkan mungkin keduanya.
Meski kanker payudara juga bisa menyerang pria, namun wanita memiliki risiko yang lebih tinggi. Risiko ini akan lebih meningkat bila terdapat riwayat kanker payudara dalam keluarganya. Misalnya ibu atau salah satu saudara kandungnya pernah menderita penyakit kanker payudara.
Wanita yang mengalami haid lebih cepat, yaitu sebelum usia 12 tahun, melahirkan setelah usia 35 tahun, melahirkan dan tidak pernah menyusui, tidak menikah atau menikah tapi tidak mempunyai anak, banyak mengonsumsi lemak di usia remajanya, atau kegemukan juga termasuk yang berisiko terhadap kanker payudara.
Penyebab utama kanker payudara hingga kini belum diketahui secara pasti, bahkan gejalanya pun tidak menimbulkan rasa sakit dan nyeri. Namun menurut para ahli, kanker payudara dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk perubahan gaya hidup. Perubahan-perubahan tersebut misalnya menunda perkawinan dan kehamilan sampai di atas usia 35 tahun, tidak menyusui bayinya, merokok, pola makan tidak sehat (banyak mengkonsumsi makanan berlemak, sedikit mengkonsumsi makanan berserat). Selain itu adanya riwayat kanker payudara pada keluarga memberi peluang datangnya kanker payudara.
Korelasi antara makanan berlemak dengan kanker payudara itu antara lain dibuktikan oleh tingginya kadar estrogen pada mereka yang mengonsumsi makanan tinggi lemak. Diketahui, hormon estrogen yang juga diproduksi dalam ovarium (indung telur) ini karena sesuatu hal dapat menimbulkan efek karsinogenik (zat penyebab kanker). Makanan berserat yang telah lama diketahui dapat mencegah kanker usus, belakangan diketahui dapat mencegah kanker payudara karena dapat mengurangi kadar estrogen dalam tubuh.
Payudara wanita terdiri dari tiga jenis jaringan, yaitu jaringan kelenjar yang memproduksi air susu, saluran kelenjar yang mengalirkan air susu, serta jaringan ikat dan lemak. Proses terjadinya benjolan pada payudara itu tidak lain akibat pembelahan sel yang tak terkendali sehingga membentuk tonjolan atau tumor.
Tumor ada yang jinak dan ada pula yang ganas. Sel tumor yang ganas (kanker) berkembang begitu cepat hingga menyusup dan merusak sel-sel yang sehat di sekitarnya. Ia menyerupai seekor kepiting yang siap mencengkeram mangsanya. Sang kepiting ini pun tidak berhenti di tempat. Ia berkeliaran di sekitar kelenjar gerah bening di ketiak dan menyebar ke leher. Bila sel ganas ini terangkut oleh pembuluh darah, maka penyebarannya pun makin meluas, misalnya ke hati, paru-paru, tulang, tulang punggung hingga menyebabkan hati membengkak, kerapuhan tulang sampai kelumpuhan.
Semakin cepat kita dapat mendeteksi terjadinya kanker, semakin baik pula harapan kesembuhannya. Karena itu, jangan segan untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin. SADARI adalah moto yang harus kita ingat. SADARI adalah singkatan dari PerikSA PayuDAra SendiRI.
0 komentar:
Posting Komentar