Guru Tulis

INFO BISNIS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Diberdayakan oleh Blogger.

7 Mitos Keliru Soal Menopause

Written By INFO UNIK DAN MENARIK on Selasa, 11 September 2012 | 06.46


Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan bertambahnya usia perempuan. Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan.
Ada beberapa anggapan keliru soal menopause yang masih banyak dipercaya oleh kalangan perempuan. Berikut ini adalah mitos-mitos tentang menopause dan kebenaran akan faktanya :

1. Menopause berarti Anda sudah tua
Faktanya:
 Rata-rata usia menopause seorang perempuan adalah 51 tahun dan usia ini tidaklah terlalu tua untuk jaman sekarang. Bahkan, beberapa perempuan sudah memasuki masa menopause pada usia 28 tahun  yang mana fenomena ini disebut menopause dini.  Penyebab menopause dini belum diketahui secara pasti, meskipun ada yang mengaitkannya dengan pengaruh dari faktor genetik. Beberapa perempuan biasanya memasuki masa menopause dini karena penyakit atau pengangkatan indung telur saat operasi.

2. Mudah gemuk
Faktanya: 
Banyak wanita mengeluhkan berat badan mereka bertambah mendekati masa menopause. Perlu diketahui, bertambahnya berat badan bukan disebabkan karena Anda mengalami menopause, melainkan karena faktor penuaan, ini juga terjadi pada pria.  Dengan menjaga pola diet dan melakukan aktivitas fisik yang teratur -  (latihan kekuatan penting artinya untuk membakar kalori) - Anda dapat melewati  menopause tanpa mengalami penambahan berat badan.

3. Setiap wanita alami depresi saat menopause
Faktanya: 
Studi menunjukkan, kebanyakan perempuan dengan menopause tidak mempunyai masalah terkait mood atau suasana hati. Beberapa riset bahkan melaporkan, usia antara 45-55 tahun merupakan masa-masa terbaik dari kehidupan seorang perempuan..

Perasaan mudah tersinggung, umumnya sering disebabkan oleh hot flashes dan masalah tidur tidak terdiagnosis. Hot flashes terjadi akibat perubahan kadar hormon dengan gejala seperti rasa panas yang berlebihan. Penyebab lain yang mungkin adalah efek samping dari obat atau masalah tiroid yang tidak terdiagnosis.

4. Menopause merusak kulit Anda
Faktanya:
 Secara bertahap, kulit Anda tidak akan menjadi lebih rapuh atau rusak karena menopause. Tetapi kerusakan kulit umumnya disebabkan karena beberapa faktor seperti paparan sinar matahari, merokok dan genetika. Merokok dapat mempercepat proses keriput pada kulit. Beberapa penelitian menunjukkan, individu yang merokok biasanya terlihat lebih tua ketimbang  mereka yang tidak merokok. Jika Anda ingin menjaga kulit tetap terawat, gunakan tabir surya dan jauhi asap rokok.

5. Kehidupan seks Anda sudah berakhir
Faktanya:
 Masalah hormon bukan satu-satunya yang memengaruhi hasrat seseorang untuk melakukan hubungan seksual. Beberapa hal lain seperti kualitas hubungan, pendidikan, perasaan tentang tubuh sendiri, tingkat stres, dan bahkan kualitas tidur, semuanya juga bisa mempengaruhi kehidupan seks seorang perempuan.

6. Menopause sengsara bagi semua orang
Faktanya:
 Ada sejumlah besar variasi bagaimana menopause mempengaruhi perempuan. Hampir tiga perempat di antaranya mengalami hot flashes, gejala menopause paling umum, tetapi hanya sebagian kecil mengatakan hot flashes sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
Justru banyak perempuan yang mengaku senang memasuki periode menopause dan mengatakan bahwa mereka dapat menikmati aktivitas seks karena tidak perlu khawatir akan risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

7. Setiap orang membutuhkan "pengganti" hormon
Faktanya: Ketika beberapa tenaga kesehatan (dokter) percaya bahwa mengonsumsi estrogen dapat mencegah penyakit jantung dan demensia, mayoritas perempuan yang memasuki masa menopause justru tidak melakukan terapi hormon. Saat ini, kebanyakan perempuan jarang yang melakukan terapi hormon karena beberapa dokter menyadari tentang potensi bahaya, yang mencakup peningkatan risiko kanker payudara dan masalah kardiovaskular. 
06.46 | 0 komentar | Read More

10 Penyebab Wanita Susah Hamil


Sebelum berusaha untuk hamil, yakinkan diri dan pasangan bahwa segalanya sudah siap untuk menghadirkan si kecil ke dalam dunia.

Pada titik tertentu dalam kehidupan seseorang, keinginan untuk memiliki anak menjadi sangat besar. Tapi bagi sebagian orang, mendapat kehamilan atau mengandung merupakan sebuah misi yang mustahil. 

Menurut Mayo Clinic, sekitar 10 sampai 15 persen pasangan di Amerika Serikat tidak subur. Hal ini mungkin disebabkan karena berbagai alasan, bisa karena dari pihak laki-laki atau pun perempuan.

Menurut US Department of Health and Human Services, penyebab umum dari ketidaksuburan pada perempuan adalah adanya masalah dengan ovulasi. Ini adalah suatu proses pelepasan telur yang telah matang dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi.) Sebuah tanda umum dari masalah ovulasi di antaranya periode menstruasi yang abnormal, atau kurang lengkapnya periode menstruasi.

Di bawah ini adalah beberapa penyebab umum ketidaksuburan pada wanita, yang sebagian besar berhubungan dengan masalah ovulasi :

1. Sindrom Ovarium Polikistik  (PCOS)

PCOS merupakan kondisi yang menyebabkan kelebihan produksi hormon androgen dan merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada perempuan. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh PCOS menyebabkan masalah dengan ovulasi dan terganggunya siklus menstruasi. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin.

2. Menopause dini

Menurut Mayo Clinic, menopause dini didefinisikan sebagai kekurangan atau hilangan menstruasi dan tanda awal habisnya folikel ovarium sebelum seorang wanita mencapai usia 40 tahun. Seorang perempuan dianggap menopause dini jika fungsi ovarium (indung telur) dan menstruasi berhenti sebelum usia 40 tahun. Penyakit kekebalan tertentu atau bahkan terapi radiasi dapat memicu menopause dini pada perempuan.

3. Kerusakan pada saluran telur (tuba)
Ketika saluran tuba meradang, hal ini mungkin disebabkan karena adanya penyumbatan atau jaringan parut, yang pada gilirannya, menyebabkan infertilitas. Kerusakan tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi penyakit menular seksual, terutama klamidia. Kasus-kasus lain yang dapat menyebabkan penyumbatan pada tuba  termasuk penyakit radang panggul, atau bekas operasi akibat kehamilan ektopik.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini biasanya akan mempengaruhi indung telur, telur, saluran telur, rahim dan bahkan fungsi sperma. Dalam kasus endometriosis yang ringan, konsepsi masih mungkin terjadi karena tidak semua wanita akan mengalami infertilitas. Pada kasus ini, laparoskopi dapat digunakan untuk menghilangkan jaringan parut yang disebabkan oleh endometriosis untuk membantu pembuahan.

5. Ovarium jaringan parut

Faktor lain yang mempengaruhi ovulasi wanita adalah kerusakan fisik pada ovariumnya. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh pembedahan akibat kista ovarium. Operasi konstan yang luas atau invasif dapat menyebabkan kerusakan jaringan parut ke titik di mana folikel ovarium tidak dapat lagi dewasa, akibatnya proses ovulasi menjadi tidak lengkap.

6. Adhesi pelvis

Adhesi pelvis didefinisikan sebagai jaringan parut yang terbentuk setelah operasi panggul, usus buntu yang dapat mengganggu kesuburan. Adhesi pelvis dapat mengubah struktur saluran tuba, sehingga sulit untuk telur wanita melakukan perjalanan melalui saluran tersebut.

7. Masalah tiroid

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid terlalu aktif. Sedangkan tiroid hipotiroidisme, merupakan kondisi yang disebabkan oleh tiroid kurang aktif. Keduanya dapat menyebabkan masalah infertilitas pada wanita.

8. Pengobatan Kanker

Memiliki kanker dan menjalani radioterapi atau bentuk lain pengobatan kanker dapat mengganggu fungsi dari sistem reproduksi pria atau wanita. Penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan kesuburan seorang wanita salah penyebabnya adalah efek samping dari radiasi. Namun kondisi ini juga tergantung dari bagian tubuh yang di sinari. Perempuan yang menjalani terapi radiasi harus membicarakan dengan dokter mereka tentang efek pengobatan yang mungkin akan memengaruhi kesuburan mereka.

9. Obat-obatan tertentu dan lifestyle

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan infertilitas pada wanita. Tetapi dengan menghentikan konsumsi obat itu sepenuhnya, wanita masih mungkin untuk kembali menjadi subur seperti semula. Menggunakan obat-obatan, minum alkohol, merokok, makan tidak sehat dan kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, dan olahraga atletik berlebihan juga dapat menyebabkan infertilitas pada perempuan.

10. Usia

Usia juga dianggap sebagai faktor umum terkait infertilitas pada perempuan. Perempuan di atas 40 tahun memiliki jumlah sel telur lebih rendah dan cenderung kurang sehat. Kemungkinan keguguran juga lebih tinggi pada wanita yang usianya lebih tua.
06.39 | 0 komentar | Read More